“Aku harus bertahan, jika keluar
sekarang maka akan ketahuan semuanya” pikir Mi-nam dalam hati.
Di atas Tae-kyung
terus melihat jam tangannya, ia bergumam “Go Mi-nam, kau mau mati kah?”.
Mi-nam tak sadarkan
diri di dalam air, salah satu anggota kru telah menemukan alat yang
ketinggalan itu. Mereka lalu mengajak Tae-kyung keluar, tapi Tae-kyung
menghidar. Setelah memastikan keadaan aman Tae-kyung langsung lompat ke
kolam renang mau menolong Mi-nam. Tae-yung mencoba membangunkan Mi-nam
yang tak sadarkan diri. Mi-nam akhirnya sadar tapi ia kaget melihat
orang di hadapannya, ia refleks menendang orang itu dan naik ke
permukaan dengan senang karena ia berhasil tida ketahuan. Tae-kyung
pingsan karena tendangan itu dan tenggelam. Setelah berganti baju,
Mi-nam penasaran siapa orang yang ia lihat tadi di dalam air. Mi-nam
mencoba mengingat-ngingat.
“Tidak kah itu, Huang Tae-kyung” gumam
Mi-nam kaget, ia pun menoleh ke arah kolam renang. Dan di sana tubuh
Tae-kyung telah mengapung di permukaan. “Huang Tae kyung!” teriak Mi-nam
khawatir.
Tae-kyung dibawa kerumah sakit dengan
ambulan, Mi-nam sangat kawatir melihat keadaan Tae-kyung. Tae-kyung
sempat sadarkan diri sebentar, ia melihat tangan Mi-nam memegengnya.
Dengan kondisi yang masih lemas Tae-kyung melepaskan tangan itu karena
sebal sebelum akhirnya ia pingsan lagi.
Para fans berkumpul di depan studio
mengucapkan terima kasih kepada Mi-nam karena telah menyelamatkan
Tae-kyung.
Presiden Ahn menemui Tae-kyung di rumah
sakit. Ia minta Tae-kyung tetap dirawat di rumah sakit, karena berkat
kejadian itu imej Mi-nam jadi baik. ”Apa kamu tak ingin mengucapkan
terima kasih kepada Mi-nam karena telah menyelamatkan nyawamu?”.
”Sebenarnya siapa yang menyelamatkan siapa”
gumam Tae-kyung kesal. Tae-kyung bersikeras meninggalan rumah sakit
karena ia merasa sudah sehat, president Ahn mencegah dan berkata ”Jangan
sekarang, di luar sedang ada banyak wartawan”.
”Bukankah itu yang kamu yang panggil, biar
mereka mewawancari saya dan saya berterima kasih kepada Mi-nam” kata
Tae-kyung sinis.
”Kamu
ini benaran sangat kejam, bukan begitu, di sini sedang ada aktris Yoo
He-yi yang melakukan syuting” kata Presiden Ahn.
”Yoo He-yi!” tanya Tae-kyung bingung.
“Ya aktris Yoo He-yi si peri Korea kau tau
kan?” kata Presiden Ahn menjelaskan.
Di tempat lain aktris Yoo He-yi menagis
karena melihat seorang anak yang sedang sakit. Semua orang yang ada di
sana pun jadi ikut terharu karena melihatnya. Seorang kru pengambil
gambar sangat memujinya reaksi Yoo He-yi itu, ia lalu bicara dengan
temannya ”Ia seorang artis terkenal tapi begitu baik hatinya, pasti
kalau diminta membantu memandikan juga akan mau”. Mendengar itu, Yoo
He-yi bertambah histeris tangisnya. Ia lalu pamit keluar dari ruangan
itu karena tidak dapat menahan kesedihannya. Kru pengambil gambar
menyilahkannya menenangkan diri sebentar. Semua orang di ruangan itu
benar-benar terharu melihatnya. ”Air mata negara, kau benar-benar aktris
baik hati. Yoo He-yi” kata wartawan Jing yang juga ikut meliput di
sana.
Yoo He-yi pergi sambil menangis, setelah
sampai di parkiran dan keadaan sudah sepi. Ia menghapus air matanya.
”Air mata negara apa!” kata Yo He-yi angkuh. Ia kemudian masuk ke sebuah
van.
“Aku sudah banyak menangis
untuk acara itu. Aku tidak ingin menangis lagi. Tolong keluar dan
katakan pada mereka bahwa aku tidak bisa mengendalikan perasaanku.
Berikan saya tissue. Penyakit anak itu tidak menular kan? Aku tidak bisa
menggunakan masker karena aku harus berpura-pura baik” kata Yoo He-yi
meracau.
Tapi orang yang ia ajak
bicara tidak bergeming. ”Aku bilang tolong ambilakan tissue” kata Yoo
He-yi kesal sambil menoleh kebelakang. Sebuah kotak tissue dilempar dari
belakang mengenai kepalanya. ”Hay!” kata Yoo He-yi kesal. Ia kaget
ternyata orang yang ada dibelakang tadi adalah Tae-kyung. Yoo He-yi lalu
melihat interior van itu dan sadar kalau ia telah salah masuk van.
”Kamu ini siapa?” kata Tae-kyung dingin.
”Saya yang salah naik mobil. Maafkan, saya
salah lihat habis warna mobilnya sama” kata Yoo He-yi lembut.
”Tapi bukankah, kamu Huang Tae-kyung? Saya
ini adalah penggemar A.N.Jell” lanjut Yoo He-yi lagi.
Tae-kyung hanya diam.
”Kamu kenal saya kan?” kata Yoo He-yi lagi.
”Kenal” kata Tae-kyung dingin. Yoo He-yi
sudah geer.
“Peri
Korea Yoo He-yi. Peri Korea apa? Berbuat baik saja harus pura-pura. Apa
pantas disebut peri Korea” lanjut Tae-kyung sinis.
“Sudah dengar semuanya ya? Kalau begitu
saya tidak perlu berpura-pura lagi” kata Yoo He-yi. Ia lalu mengambil
beberapa tissue untuk mengelap air matanya sambil berkata pada Tae-yung
“Benar saya bukan peri Korea, ataupun malaikat. Tapi semua artis juga
melakukan hal yang sama. Kamu anggap saja hal ini tak pernah terjadi”.
Ia lalu pergi keluar dari van itu sambil membuang tissue sembarangan.
Tiba-tiba Tae-kyung memanggilnya, Yoo He-yi geer lagi, ia merasa
Tae-yung tak mau ia pergi. “Jangan – jangan kamu adalah salah satu
penggemar saya, iya kan?” kata Yoo He-yi senang.
Tae-yung tersenyum sinis. “Peri Korea yang
menakutkan. Bawa Tissue kotormu itu pergi” kata Tae-kyung dingin. Yoo
He-yi kesal, ia keluar lagi membawa tissue kotornya.
”Jangan tutup pintunya, saya sudah hampir
mati karena mencium baumu. Saya mau menghirup udara segar, bukakan pintu
baru pergi” perintah Tae-kyung sebelum Yoo He-yi menutup pintu vannya.
Yoo He-yi pergi dengan perasan kesal,
tiba-tiba wartawan Jing datang. Ia datang untuk memberitahu bahwa
syuting akan dimulai lagi. Yoo- He-yi langsung berpura-pura baik dan
segera pergi dari sana. Wartawan Jing merasa ada yang aneh ia lalu
melihat van yang baru di tumpangi Yoo He-yi pergi dan di sana terdapat
tulisan A.N.Jell. ”Yoo He-yi keluar dari sana, apakah ada kencan?” gumam
wartaman Jing senang.
Di mess Jeremy mengintrogasi Mi-nam agar
menceritakan kejadian sebenarnya tadi malam. Mi-nam bingung harus
menjelaskan bagaimana. Jeremy mengancam jika Mi-nam tidak mengaku ia
akan menembak Mi-nam dengan semprotan air. Mi-nam kaget, tapi ia tetap
tak bisa menjelaskan. Jeremy akhirnya menyemprot Mi-nam. Mi-nam mencoba
menghindar sambil menyibak-nyibakkan rambutnya yang basah. Jeremy merasa
ada yang aneh, ia berhenti menyemprot. Tapi untuk menutupi perasannya,
ia marah pada Mi-nam dan mau menyemprot lagi. Tiba-tiba Shin-woo datang
ia menyemprot Jeremy duluan. Jeremy kaget dan tak menyangka Shin-woo
tega kepadanya. Shin-woo menyuruh Mi-nam masuk kedalam mess. Jeremy
merajuk, Shin-woon beralasan mereka besok akan ada pertunjukan jadi
tidak boleh ada yang sakit. Ia lalu menyuh Jeremy masuk juga. Jeremy
merasa sedih dan ada perasan aneh dalam hatinya, ia lalu memeluk
anjingnya Jolie.
Di dalam Shin-woo membantu Mi-nam
mengeringkan rambutnya. Ia juga tanya sebenarnya kejadian tadi malam
bagaimana. Tapi Mi-nam tetap tak bisa menjelasakannya. Shin-woo merasa
Mi-nam dan Tae-kyung ada hubungan khusus, ia lalu mencoba menebak-nebak
kejadiannya. Tapi tiba-tiba Tae-kyung datang memberi penjelasan
kejadiannya. Ia berkata kalau ia terpelesat ke kolam renang dan Mi-nam
telah menolongnya. Mi-nam langsung menghampiri Tae-kyung dan tanya
keadaannya. Tapi Tae-kyung memberi tanda agar Mi-nam jangan
mendekatinya. Shin-woo bersukur saat itu ternyata ada Mi-nam sehingga
Tae-kyung bisa diselamatkan. Tae-kyung lalu pergi menuju kamarnya dan
Mi-nam mengikutinya di belakang. Shin-woo merasa benar-benar ada
hubungan khusus antara Mi-nam dan Tae-kyung. Shin-woo juga merasa aneh
Tae-kyung melaukan kesalahan dan mengakuinya.
Tae-kyung masuk kamarnya tapi melarang
Mi-na masuk. Ia lalu melihat bubur yang di siapkan Mi-nam. Dari depan
pintu Mi-nam menjelaskan bahwa ia khusus menyiapkan itu untuk Tae-kyung.
Ia lalu tanya apa Tae-yung ingin ia menjelaskan tentang masakan itu.
Tae-kyung memperbolehkannya masuk, Mi-nam lalu menjelaskan bahwa ia
telah membuat bubur karena bubur cocok untuk orang yang baru keluar
rumah sakit.
”Bubur
apa ini?” tanya Tae-kyung.
”Bubur
udang” kata Minam.
”Kau
ingin membunuhku ya! Aku alergi seafood, aku bisa mati jika memakannya’”
kata Tae-kyung.
“Aku
benar-benar tidak tahu” kata Mi-nam kaget dan segera menutup buburnya.
”Bawa ini keluar saja” kata Tae-kyung
kesal.
Mi-nam masih merasa bersalah
ia berkata kalau ia benar-benar tidak tahu kalau Tae-kyung alergi
saefood.
”Kamu mana mungkin tidak
tahu, kamu ini benar-benar menakutkan” kata Tae-kyung.
Mi-nam benar-benar menyesal, Tae-kyung lalu
memperingatkan Mi-nam agar tida berbuat masalah karena kalau tida ia
akan membuat Mi-nam dikeluarkan dari A.N.Jell. Mi-nam mengerti dan
berjanji tida akan berbuat masalah.
Kemudian semua anggota A.N.Jell melakukan
latihan di studio. Tae-yung kesal karena Mi-nam tak dapat mengikuti
irama lagunya. Jeremy pun memberi peringatan kepadanya, hanya Shin-woo
yang membantu dan menghibur Mi-nam. ”Semangat” katanya. Saat istirahat
Mi-nam kesulitan membuka botol minuman, Shin-woo lalu membantu
membukakannya. Jeremy iri dan merebut botol itu. Mi-nam lalu memakan
roti dengan sedikit kesal hingga isi roti itu berceceran di mukanya.
Tae-kyung melihatnya dan tersenyum tak percaya. Latihan dimulai lagi dan
berjalan lancar.
Anggota A.N.Jell kembali ke mess. Mi-nam
sangat senang saat melihat manager Ma dan stylish Wang kembali kesana.
Manager Ma dan stylish Wang membawa oleh-oleh seperti orang yang baru
saja pergi berlibur. Semua orang juga senang kecuali Tae-kyung karena ia
tahu Manager Ma tidak berlibur melainkan melarikan diri. Setelah itu
Manager Ma, Stylish Wang, dan Mi-nam berumpul didalam kamar Mi-nam.
Manager Ma meminta maaf karena kemarin ia melarikan diri, ia berjanji
tidak akan melakukannya lagi. Mi-nam mengerti dan memaafkannya, tapi ia
meminta manager Ma mencari orang yang telah menitipkan foto masa
kecilnya. Ia merasa jika mereka berhasil menemukannya, maka mereka pasti
juga akan tahu bagaimana menemukan ibunya. Manager Ma berjanji akan
membantu mencari orang itu.
Ternyata bibi Mi-nam yang memberikan foto
itu sedang ada di penjara bersama temannya karena masalah penipuan.
Temannya sedih karena dipenjara, tapi bibi Mi-nam menguatkannya dan
berkata kalau ia kan mengembalikan uangnya jika ia berhasil bertemu
dengan keponakannya yang artis terkenal itu.
Di mess semua orang sedang makan siang
termasuk manager Ma dan stylish Wang. Jeremy sibuk menonton video
tentang Yoo He-yii yang sedang melakukan amal di rumah sakit. Tae-kyung
melirik sambil nyeletuk ”Peri Korea yang menakutkan”. Tapi jeremy tak
mendengarkannya karena terlalu senang. Jeremy bilang Yoo He-yi adalah
tipe wanita kesukaannya, ia lalu tanya Shin-woo dan Tae-kyung apakah
tipe juga sama dengan dirinya. Tae-kyung sedang memperhatikan Mi-nam
makan dengan belepotan. Jeremy mendesak Tae-kyung karena dulu ia pernah
bilang suka tipe seperti Yoo He-yi. Tae-yung membantah pernah bilang
sperti itu. Jeremy lalu tanya wanita seperti apa yang Tae-kyung suka.
”Go Mi-nam” kata Tae-kyung. Jeremy syok
mendengarnya. ”Terlalu kotor, membuat saya jijik, cepat lap mulutmu”
kata Taekyung lagi. Ternyata Tae-kyung sedang menegur Mi-nam karena
makan terlalu berlepotan. Jeremy kesal pada Mi-nam, tapi saat ia melihat
Mi-nam membersihkan mulutnya, Jeremy mulai merasakan perasaan aneh
lagi. Jeremy lalu mengalihkan perasaannya dengan bertanya pendapat
Mi-nam mengenai Yoo He-yi. Mi-nam bingung ia tak kenal Yoo He-yi. Jeremy
tak percaya Mi-nam tak mengenal Yoo He-yi. Manager Ma lalu membantu
memberi alasan dengan berkata alau Mi-nam hanya pura-pura karena ia
sangat suka Yoo He-yi. Mi-nam berbisik tanya pada Manager Ma siapa itu
Yoo He-yi. Tae-kyung melihatnya, dia tak percaya Mi-am begitu bodoh.
Setelah itu mereka kembali ke studio,
Mi-nam dibantu manager Ma dan Stylis Wang mengingat nama-nama artis
terkenal di Korea dengan sebuah permainan (Ada SUJU, WG dll.. wkwk kita
ada di indo tau..). Tapi Mi-nam kesulitan mengingat semua nama itu. Ia
mengeluhkan itu di toilet (Mi-nam mulai membiasakan diri menggunakan
toilet pria). ”Harus segera keluar sebelum ada yang datang” pikir
Mi-nam. Tapi saat keluar anak-anak dancer datang, Mi-nam langsung
sembunyi di toilet. Anak-anak dancer mulai kesal karena Mi-nam selalu
menghindar dari mereka, mereka pikir Mi-nam jadi sombong setelah
terkenal. Mi-nam beralasan kalau perutnya sakit, anak-anak dancer tak
percaya dan kemudian mereka pergi dengan perasaan kesal. Di dalam toilet
Mi-nam minta maaf karena semua itu ia harus lakukan agar identitas
wanita tidak ketahuan. Setelah merasa aman Mi-nam keluar, tapi ia
terkejut ternyata anak-anak dancer belum pergi dan malah mendengar
perkataanya tadi. Anak-anak dancer lalu mau menangkap Mi-nam untu
membuktikan kebenarannya. Mi-nam menghindar, ia berlari keluar dan
anak-anak dancer itu terus mengejarnya sambil meneriaki kalau Mi-nam itu
wanita. Mi-nam terus berlari meski ada presiden Ahn, wartawan Jing dan
para Fans A.N.Jell. Para fans kesal karena di bohongi, salah satu dari
mereka lalu melempar papan dan mengenai kepala Mi-nam. Mi-nam kesakitan
sambil terus berlari , Tiba-tiba suster kepala datang memberitahu
kebenarannya dan menyuruh Mi-nam bangun dalam hitungan ketiga. Minam
bangun di dalam toilet, ternyata ia mimpi ketahuan identitas aslinya.
Mi-nam lalu keluar dari toilet dan melihat keadaan sekitar.
”Kelihatannya ini benaran adalah mimpi, tapi saya sudah terlalu
ketakutan” gumam Mi-nam sedih.
Anggota A.N.Jell keluar studio untuk
menemui para fansnya. Mi-nam hanya diam saat anggta lain sibuk
memberikan tanda tangan. Tiba-tiba ada seorang fans meminta tanda
tangannya. ”Bukanah kamu membenciku” kata Mi-nam pada Fans itu . rupanya
fans ini adalah fans yang melempari Mi-nam didalam mimpi”. Fans itu
menggeleng dan Mi-nam dengan senang hati menulis namanya. Tae-kyung
melirik melihatnya dan tersenyum meremehkan. Lalu datang fans minta
tanda tangan Tae-kyung, Mi-nam meliriknya dan terpesona melihat tanda
tangan Tae-kyung. Tae-kyun tersenyum senang karenanya.
Setelah kembali ke mess, Mi-nam datang ke
kamar Tae-kyung dan memohon untuk dibantu memilih tanda tangan untuknya.
Tapi Tae-kyung melihat-lihat tanda tangan itu dan merasa tidak ada yang
bagus. Mi-nam lalu memohon agar Tae-kyung membuatkan tanda tangan
untuknya. Tapi Tae-yung menolaknya dengan dingin dan mengingatkan Mi-nam
agar jangan merepotkannya lagi. Melihat sikap dingin Tae-kyung, Mi-nam
akhirnya sadar itu tak mungkin terjadi, ia lalu pergi dari kamar itu
seraya berjanji kalau ia akan berusaha sendiri agar bisa bertahan di
sana. Setelah Mi-nam pergi, Tae-kyung mulai berpikir desain yang cocok
untu Mi-nam seperti apa, ia lalu mengambil kertas dan pensil mulai
membuat tanda tangan untuk Mi-nam.
Mi-nam berusaha membuat tanda tangan di
luar, Shin-wo datang menghampirinya dan tanya Mi-nam sedang melakukan
apa. Mi-nam bilang kalau ia sedang membuat desain tanda tangan tapi
kurang lancar sambil memperlihatkan hasil desainnya. Shin-woo
melihatnya, Mi-nam berkata kalau Tae-kyung tadi menilai desainnya jelek.
Shin-woo kaget karena Mi-nam sudah minta pendapat Tae-kyung duluan.
”Lain kali, kalau ingin minta pendapat
tentang sesuatu harus tanya saya dulu” kata Shin-woo.
”Apa?” kata Mi-nam bingung.
”Kita ini kan ada hubungan spesial“ kata
Shin-woo sambil mendekati Mi-nam. ”Hubungan yang menangkap anjing“ kata
Shin-woo lagi.
”Oh,
iya“ kata Mi-nam mulai mengerti.
Shin-lalu mengelus kepala Mi-nam dengan
lembut.
Tae-kyung telah membuat beberapa desain
tanda tangan tapi ia terus merasa Mi-nam tidak akan dapat meniru
desainnya karena terlalu sulit. Lalu ia membuat lagi desain yang lebih
sederhana namun menarik.
Sementara itu Mi-nam telah berhasil membuat
desan tanda tangan sambil dibantu Shin-woo. Shin-woo lalu tanya siapa
yang memberi nama Mi-nam karena nama itu sepertinya mengandung makna
yang sangat berat. Mi-nam bilang mungkin kedua orang tuanya yang telah
meninggal. Shin-woo lalu minta maaf karena sebenarnya ia sudah tahu
kalau kedua orang tua Mi-nam sudah meninggal. Mi-nam buru-buru cerita
kalau sebenarnya ada kemungkinan ibunya belum meninggal. Shin-woo kaget
mendengarnya. Mi-nam lalu cerita ibunya sepertinya ada kesulitan setelah
melahirkannya sehingga meninggalkannya di panti asuhan. Mi-nam bilang
walaupun namanya mengandung makna yang berat tapi nama itu unik dan
mudah diingat. ”Tunggu saya terkenal, ibu pasti datang mencari saya. Dan
saya akan menunggu hari itu“ kata Mi-nam yakin.
”Rupanya begini” gumam Shin-woo sendiri.
Mi-nam tak mengerti maksudnya, Shin-woo
mengalihkan pembicaraan.
Tae-kyung diam-diam masuk kekamar Mi-nam
meletakan desain tanda tanganya. Mulanya ia menaruh di atas tumpukan
kertas, tapi ia lalu mengambilnya lagi. Ia takut Mi-nam tak melihatnya
dan menganggapnya sampah. Tae-kyung lalu meletakannya di leci meja kecil
lalu pergi keluar. Tak lama setelah keluar Mi-nam datang mau masuk
kamar. Tae-kyung lalu memanggilnya dan bertanya Mi-nam dari mana. Mi-nam
bilang ia dari luar belajar membuat tanda tangan. Tae-kyung lalu mau
bilang kalau ia sudah membuatkan tanda tangan untuknya, tapi Mi-nam
keburu bilang kalau ia sudah menemukan desain tanda tangan yang tepat
berkat bantuan Shin-woo. Tae-kyung kesal mendengarnya. Mi-nam lalu mau
menunjukkan hasilnya, tapi Tae-kyung menolak dan pergi meninggalkan
Mi-nam.
Setelah samapai kamarnya Tae-kyung kesal
kepada dirinya sendiri kenapa ia tadi mau membuat desain tanda tangan
untuk Mi-nam. Tae-kyung menenangkan dirinya dan berkata mungkin tidak
akan ketahuan karena tadi ia sedikit menyembunyikannya, tapi ia lalu
berpikir jika Mi-nam menemukannya maka ia akan ditertawakan dan akan
dibanding-bandingkan dengan Shin-woo (khayalan yang berlebihan.. hehe).
Tae-kyung lalu memutusan untuk mengambilnya diam-diam karena tadi ia
juga meletakannya diam-diam.
Setelah agak malaman Tae-kyung masuk ke
kamar Mi-nam lagi. Mi-nam ketiduran di meja kecilnya. Tae-yung kesusahan
mengambil tanda tangannya, ia lalu menggeser tubuh Mi-nam. Saat
berhasil mengambilnya tiba-tiba Mi-nam bergerak menubruknya dan membuat
lampu kamarnya mati. Tae-kyung bingung dan ketakutan. Ternyata ia tak
bisa melihat dalam kegelapan. Ia lalu menyingkarkan tubuh Mi-nam dan
berusaha membangunkannya Mi-nam agar membantunya berjalan keluar. Tapi
Mi-nam tidak terbangun, ia lalu mengira-ngira sendiri pintu keluar ada
di mana. Setelah Tae-yung berhasil keluar dengan susah payah ia bergumam
“Go Mi-nam, kau benar-benar membahayakan”.
Keesokan harinya Bibi Mi-nam telah keluar
dari penjara. Ia berkata pada temannya kalau ia akan menemui
keponakannya. Ia juga berkata kalau adiknya masih hidup ia pasti akan
sangat bangga pada anaknya karena sekarang anaknya mewarisi bakat yang
dimikinya dulu. Bibi Mi-nam bilang kalau adiknya dulu adalah seorang
pengarang lagu terkenal. Temannya tak percaya. Bibi Mi-nam lalu
bercerita kalau adiknya dulu pernah membuatkan lagu untuk aktris
terkenal Mo Hwa-ran. Temannya masih tak percaya, bibi itu lalu
menyanyikan lagunya.
Lagu yang sama ternyata juga sedang
dinyanyikan Mo Hwa-ran di sebuah talk show. Pembawa acara tanya kenapa
Mo Hwa-ran sangat menyukai lagu itu.
”Apakah benar Anda selalu menyanyikan lagu
ini disetiap ada kesempatan” tanya pembawa acara itu.
” Iya, ini adalah lagu karangan tuan Go
Jae-hyun (ayah Mi-nam), walaupun kurang terkenal tapi saya sangat suka
lagu ini” kata Mo hwa-ran.
”Apa
alasan anda menyukai lagu ini, atau adaah cerita mengenai lagu ini?’
tanya pembawa acara lagi.
”Bisa
dikatakan ini adalah kenangan tentang cinta suci yang pernah saya
terima” kata Mo Hwa-ran.
Ternyata
di tempat lain, Tae-kyung sedang melihat tayangan itu dengan kesal.
Di perjalanan menuju music festifal,
manager Ma menjelas susunan-susunan kegiatan yang harus dilakukan
anggota A.N.Jell serta tempat pengambilan gambar. Setelah sampai Jeremy
melihat aktris Yoo He-yi, dan langsung menghampirinya. Jeremy
memperkenalkan diri dan bilang kalau ia adalah penggemar Yoo He-yi. Yoo
He-yi dengan ramah menyambutnya dan berate alau ia juga adalah penggemar
A.N.Jell. Yoo He-yi lalu mencoba mengenali anggota A.N.Jell satu-satu.
Tapi saat tiba giliran Tae-kyung, ia bilang kalau ia tidak tau siapa
orang itu. Tae-kyung kesal mendengarnya. Jeremy tak percaya Yoo He-yi
tak mengenal Tae-kyung, ia lalu mengenalkan Tae-yung adalah ketua
A.N.Jell. Yoo He-yi lalu pura-pura ingat, kemudia dia pamit pergi. Saat
berbalik pergi, Yoo He-yii bergumam “Huang Tae-kyung sekarang perasaanku
sudah lega”.
“Apa ini
adalah balas dendam?” gumam Tae-kyung kesal.
Manager Ma mendapat telepon dati studio
yang menyatakan kalau ada seorang bibi-bibi mencari Mi-nam. Manager Ma
memberitahu Mi-nam, Mi-nam senag sekali dan mau segera menemui orang
itu. Tapi manager Ma mencegah karena acara akan segera di mulai. Ia lalu
menyakinkan Mi-nam bahwa ia akan menemui orang itu dan setelah mendapat
kabar tentang ibunya, ia kan menelepon Mi-nam. Mi-nam akhirnya setuju.
Manager Ma memperingatkan agar Mi-nam segera kembali ke ruang ganti
studi B tempat pengambilan gambar.
Mi-nam senang sekali mendengar kabar itu,
ia lalu kembali ke studio. Tapi ia lupa di studio mana tempat
pengambilan gambar A.N.Jell. Ia mengira studio D adalah tempat, ia
dengan takut-takut membuka ruang ganti studio D. Ternyata di sana ada Mo
Hwa-ran yang sedang istirahat. Mo Hwa-ran tanpa menoleh menyuruh orang
yang di belakangnya mengambilkan tasnya. Mi-nam kaget, tapi ia membantu
mengambilkan tas itu. Mo Hwa-ran masih belum menyadari keberadaan
Mi-nam. Ia menyuruh Mi-nam memijit kepalanya. Lalu tiba-tiba asisten Mo
Hwa-ran datang membawa kopi, ia kaget melihat Mi-nam disana dan berkata
”Siapa kamu?”. Baru Mo Hwa-ran menoleh dan melihat Mi-nam.
Di studio B, semua anggota A.N.Jell talah
melakukan persiapan. Stylish Wang kemudian baru menyadari kalau Mi-nam
tidak ada. Tae-kyung meliriknya.
”Kau tak perlu khawatir, aku pasti
menemukannya” kata Stylish Wang.
”Siapa yang khwatir dia, saya dengan dia
tak ada hubungan apa-apa” kata Tae-kyung.
Tapi Stylish Wang tidak percaya.
Kembali ke studio D, Mi-nam di sana malah
berbincang dengan Mo Hwa-ran selagi menunggu asisten Mo Hwa-ran mencari
tahu tempat syuting A.N.Jell. Mi-nam bercerita kalau ia satu grup dengan
Tae-kyung di A.Njell. ia juga bercerita kalau Tae-kyung adalah
penggemar Mo Hwa-ran. Mo Hwa-ran kaget mendengarnya. ”Benarkah?” kata Mo
Hwa-ran.
”Ya, saya pernah melihat di
kamar kakak Tae-yung banyak sekali cd tentang anda. Saya rasa ia
benar-benar penggemar anda”. Kata Mi-nam lagi.
Mo Hwa-ran tertawa mendengarnya, ia
kemudian tanya apa Mi-nam mau membawkan Tae-kyung tanda tangannya.
Mi-nam setuju saja, dan berkata kalau itu pasti akan membuat Tae-kyung
senang.
”Siapa nama tadi. Go Mi-nam”
tanya Mo Hwa-ran
Mi-nam
mengangguk membenarkan.
“Go
Mi-nam.. tak sangka masih ada nama seperti ini” kata Mo Hwa-ran
merasakan ada sesuatu dengan nama itu.
Mi-nam segera berlari menuju studio B
setelah diberitahu. Ia menyalahkan dirinya kenapa bisa sampai lupa dan
tertukar antara B dan D. Di studio B president Ahn dan stylish Wang
sibuk mencari Mi-nam. Lalu tiba-tiba Mi-nam datang dan langsung minta
maaf. Mi-nam berkata kalau ia tadi tersesat. President Ahn tak mau tahu
dan menyuruh Mi-nam segera pergi bersiap-siap saja.
Stylish Wang membantu Mi-nam bersiap-siap.
Mi-nam terus memegang hpnya dengan perasaan cemas. Tiba-tiba Shin-woo
datang dan tanya kenapa Mi-nam begitu cemas. Mi-nam bercerita kalau ia
sedang menunggu berita penting.
”Berita penting?“ tany Shin-woo.
“Manager Ma sepertinya sudah mendapat
informasi tentang ibu saya” kata Mi-nam
“Benarkah?” tanya Shin-woo lagi.
Mi-nam mengangguk senang. Lalu tiba-tiba
kru datang dan menyuruh mereka segera menuju ruang studio. Mi-nam
menaruh hpnya di dalam kantong celananya sebelum pergi.
Manager ma bertemu dengan bibi Mi-nam.
Manager Ma ta tentang ibu Mi-nam. Tapi bibi Mi-nam berkata ia ingin
menjelaskan sendiri pada Mi-nam nanti saat ketemu. Manager Ma mendesak,
dan akhirnya bibi itu mau memberitahu dengan sedikit terpaksa dan
khawatir.
Saat akan masuk studio Mi-nam mengecek lagi
hpnya. Tae-kyung melihatnya kesal. Ia menyeret Mi-nam ke luar.
“Go Mi-nam berikan hpmu! Kamu ini sedang
berbuat apa? Acara akan segera mulai apa kamu mau terus memperhatian hp
itu” kata Tae-kyung kesal.
Mi-nam
menyerahkan hapenya.
”Ini
adalah panggung debut kamu nanti, kau harus semangat dan tidak bisa
berbuat seperti itu, apa kau ingin dipecat” kata Tae-kyung lagi.
”Saya mungkin sudah mau menemukan keluarga
saya” kata Mi-nam.
”Menemukan?”
kata Tae-kyung bingug.
”Ya,
saya segera menemukan keluarga saya” kata Mi-nam lagi.
“Begitukah?”
“Benar, sesuai perjanjian saya akan pergi
dan tidak akan merepotkanmu lagi. Semua ini berkat kamu, terimakasih
kamu sudah menjaga saya selama ini” kata Mi-nam senang.
“Saya jug senang tak akan ketemu dirimu
lagi. Tapi saya akan menahan hp ini hinggá acara selesai”.
“Ya saya akan berusaha” kata Mi-nam.
Mi-nam kemudia pergi masuk Studio duluan.
Tae-kyung bergumam sendiri “Benarkah dia akan...?”. Tae-kyung tersenyum
senang tapi ada perasaan tak rela juga.
Acara konser berjalan lancar. President Ahn
sangat senang sekali pada Mi-nam. Mi-nam mencancari Tae-kyung.
Tae-kyung ternyata sudah ad diruang ganti, ia mengambil hp Mi-nam yang
ia sembunyikan. Tae-kyung penasaran pakah berita itu sudah datang.
Tae-kyung lalu membuka hp itu dan membaca sebuah sms.
Mi-nam terus mencari Tae-kyung tapi tak
ketemu, ia lalu meminta Jeremy meminjaminya hp. Jeremy ragu, tapi Mi-nam
terus memaksa. Jeremy akhirnya meminjaminya dengan syarat hanya
sebentar saja.
Mi-nam lalu pergi keluar, ia segera
menelepon manager Ma dan tanya bagaimana hasilnya. Manager Ma tanya apa
Mi-nam tak membaca smsnya. Di tempat lain Tae-kyung sangat terkejut
setelah membaca sms yang berbunyi ”Aku pikir aku mampu menemukan ibumu,
tapi maaf...”. Di tempat Mi-nam pun, Mi-nam mendengar manager Ma minta
maaf karena ia tak dapat menemukan ibunya karena ibu Mi-nam sudah
meninggal. Mi-nam kaget mendengarnya, ia tertunduk lemah dan mulai
menangis. Jeremy datang mencari Mi-nam, tapi ia malah melihat Mi-nam
menangis histeris. Ia bingung harus berbuat apa, ia minta Mi-nam
menunggu karena ia akan mencarian seseorang.
Tae-kyung segera lari mencari Mi-nam.
Begitu ketemu ia lihat Mi-nam sudah menangis, Tae-kyung sadar Mi-nam
sudah tahu kabar itu. Ia menghampiri Mi-nam. Mi-nam menoleh dan berkata
dengan sedih kalo ibunya sudah meninggal. Tae-kyung merasa iba, ia
jongkok disebelah Mi-nam dan kemudian dan kemudian memeluknya. Mi-nam
menangis di dada Tae-kyung.
Jeremy memanggil Shin-woo dan memberitahu
kalau Mi-nam menangis histeris di luar. Shin-woo mengira pasti Minam
telah menerima kabar buruk, ia segera berlari keluar menemui Mi-nam.
Tapi saat tiba di sana ia melihat Tae-kyung sedang memeluk Mi-nam.
Shin-woo hanya tertegun melihat. Jeremy datang dan melihat juga hal itu,
ia juga hanya bisa tertegun melihatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar